Manusia sejak dipercayakan oleh Allah untuk
menjadi penghuni Bumi kecenderunganannya adalah ingin bebas dan hak
kebebasan itu diberikan kepada Allah lewat Firmannya ke Adam dan Hawa “
Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan
isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana
saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini,
lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al A’raaf: 19)
Dalam ayat ini Allah memberikan kebebasan
,tetapi kebebasan yang terbatas yaitu tidak mendekati pohon yang
dianggap terlarang oleh Allah.Ketika batasan itu dilanggar maka tentunya
harus menaggung konsekwensi dari pemberi kebebasan.Hal inilah yang
mendasari manusia yang bekali akal,naluri dan insting oleh Allah membuat
pilih-pilihan dalam melakukan sesuatu.
Dalam perkembangan pemikiran manusia hingga
saat ini hak yang paling dasar yang manusia tuntut adalah
kebebasan.Karena manusia bebaslah yang mampu mengembangkan pemikirannya
untuk melakukan sesuatu, akan tetapi Ada orang-orang yang melakukan
sesuatu dengan bebas tanpa memperhitungkan kebebasan orang lain.Ini
berarti Kebebasan itu sendiri adalah terbatas.Misalnya kita ingin bebas
menentukan siapa menjadi pendamping hidup kita kelak tetapi bukankah
kebebasan itu di batasi oleh kriteria-kriteri menurut standar kelayakan
kita.Sehingga kebebasan itu menimbulkan pilihan-pilihan.Ketika orang
diperhadapkan oleh pilihan –pilihan maka sudah pasti ruang pikir kita
terbatas pada pilihan-pilhan yang ada tentunya dengan rasionalisasi
konsekwensi dari pilihan-pilihan itu.Lalu dimana letak kebebasan itu.?
Lalu bagaimana jika kita salah dalam menentukan pilihan.Bukankan bebas
itu adalah ingin lepas atau terhindar dari setiap persaolan.Tetapi jika
kita melanggar atau melampau batas dari kebebasan itu sendiri malah akan
menimbulkan persoalan dan persoalan itu bersumber dari kesalahan kita
menentukan pilihan tindakan atau sikap terhadap sebuah persmasalahan.
Ingin Sehat, menjadi lebih baik atau lebih
cantik , kaya, kedudukan/ pangkat yang lebih baik, lebih nyaman, lebih
aman, itulah alasan awal yang melatar belakangi kebebasan. Akan tetapi
dalam diri manusia, hal ini menjadi pertarungan abadi antara nurani
yang dibantu oleh logika dengan hawa nafsu.Ketika target kita adalah
ingin terhindar persoalan-persolan hidup maka tidak ada pilihan lain
adalah melakukan hal-hal yang akan mengantarkan kita untuk bebas dari
persoalan itu.
Sesungguhnya yang menciptakan pilihan-pilihan itu bukanlah tuntutan kebebasan tetapi bersumber dari kekalahan
nurani dan logika manusia dari hawa nafsu dalam menentukan
sikap.Disinilah syaitan berperan menawarkan pilihan-pilihan.Contoh pada kronologis ayat yang saya tuliskan diatas Allah sudah memberikan kebebasan (terhindar dari persoalan hidup) dan telah mejelaskan jalan menuju kebebasan itu.tidak ada pilihan lain selain melakukan yang dia perintahkan dan menjauhi yang dilarangkan.
Iblis mencoba menawari Adam sesuatu. Iblis
menyebutnya dengan tawaran yang terbaik. Dengan mengikuti tawarannya,
Adam akan menjadi makhluk yang abadi di surga.Dalam ayat selanjutnya
menjelaskan bahwa Adam salah dalam memilih keputusan sehingga Kebebasan
yang menjadi hak penuh yang Allah berikan berdampak pada konskwensi
Allah sudah sampaikan sebelumnya.
Manusia yang di bekali akal naluri seharusnya memaknai kebebasan adalah hak manusia untuk lebih baik bagi dirinya.
Karena sudah menjadi kodrat manusia ingin menjadi lebih baik, lebih
nyaman, lebih aman dari pada sebelumnya. Bukan memilih yang lebih buruk.
Jika kebebasan itu adalah Hak maka tidak ada
lagi alasan untuk tidak mengambil dan memiliki hak itu.Akan tetapi jika
kebebasan itu masih diperhadapkan pada pilihan – pilhan maka harapan
dari kebebasan itu belum pasti kita miliki, masih ada kemungkinan salah
dalam memilih,tergantung sejauh mana dominasi peran akal dan nurani
kita dalam mengalahkan hawa nafsu untuk menentukan pilihan yang tepat.
Saya teringat dari status seseorang dalam media sosial “Pernyataannya begini “SAYA
CUKUP TAU SEKARANG BAGAIMANA MEMILIH,,DAN SAYA PUNYA CARA TERSENDIRI
UNTUK MEMILIH,,DAN SATU HAL LAGI SAYA BUKAN SEPERTI YANG MEREKA
BAYANGKAN,,BAHWA TAK SEMUA YANG TERLIHAT ITU ADALAH NYATA”
Status ini….menurut saya masih skeptis
pengetahuannya dalam memilih sesuatu, seolah menceritakan bahwa
tujuannya adalah terbebas dari persoalan hidup yang dia alami dari
pilihan hidup sebelumnya akan tetapi lupa dengan kebebasan
lainnya.Kebebasan adalah hak mutlak yang Allah berikan kepada kita tidak
ada pilihan lain selain meraih hak itu.Setiap manusia milih kebebasan
(berhak memilih untuk bebas) bukan Kebebasan untuk memilih yang dia
inginkan menurut cara yang dia pahami.Karena Kebebasan memilih terkadang
membuat kita terbatas pada pilihan yang ada.Ada orang yang memilih
untuk bebas melakukan apa saja yang dia inginkan tetapi lupa pada
kebebasan lainnya.Lupa akan bebas dari persoalan yang muncul dari
kesalahan menentukan pilihan.
Setiap orang bebas menentukan pendamping
hidup menurut cara yang dia yakini tetapi bukan berarti dia terbebas
dari kesalahan dalam memilih atau konsekwensi dari pilihannya.Karena
kebebasan bagi dia adalah bebas memilih pilihan-pilihan yang dia
ciptakan atau membatasi kebebasan menurut standar atau syarat yang harus
terpenuhi.
Sebagai kesimpulan ,Kebebasan itu adalah Hak
mutlak manusia bukan pilihan atau menciptakan scenario pilihan-pilihan
untuk menuju kebebasan.Tidak ada pilihan lain bagi kita manusia
selain memilih untuk bebas. karena bebas adalah hak yang Allah berikan
kepada kita yang dilengkapi dengan putunjuk yang tidak
membingunkan/dilematis yaitu Al_quran dan As-sunnah. Tidak ada petunjuk
lain…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar